Sejarah Jilatang
Gampong Jilatang merupakan salah satu Gampong yang terletak di pesisir pantai, juga memiliki pertanian yaitu sawah dan kebun. Masyarakat Gampong Jilatang pada dasarnya merupakan masyarakat nelayan, pertanian dan pergunungan. Dalam situasi tersebut mayoritas masyarakat Gampong Jilatang berkerja sebagai petani, nelayan, perkebunan, serta banyak juga yag berkerja sebagai sopir.
Pada dasanya nama Gampong Jilatnag ini diambil dari nama tanaman dalam bahasa aneuk jame yaitu "batang latang". Pada zaman dahulu, wilayang Jilatang ini mayoritas dipadati oleh Rimba terutama tanaman liar dinamakan latang, tanaman ini bila terkena manusia akan mengakibatkan gatal-gatal. Zaman terus berkembang penyempurnaan nama latang menjadi sebuah nama kewilayahan yaitu "kampung latang" dalam bahasa aneuk jame, penyempurnaan nama pada tahun 1965 menjadi "Desa Jilatang", berdasarkan Qanun Aceh menjadi Gampong Jilatang.
Luas wilayah seluruhnya 114.700 Ha. Terdiri dari berbagai peruntukan lahan kebutuahan masyarakat. Gampong jilatang terdiri dari tiga dusun yaitu dusun hilir, dusun tengah dan dusun hulu
